Senin, 26 Desember 2011

STRATEGI PENETAPAN HARGA


7. STRATEGI PENETAPAN HARGA

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga

a. kondisi perekonomian
b. penawaran dan permintaan
c. elastisitas permintaan
d. persaingan
e. biaya
f. tujuan manajer
g. pengawasan pemerintah
Besarnya pengaruh masing-masing faktor tidak selalu sama, bergantung pada kondisi yang sedang berlaku.
b. Keputusan tentang harga
menetapkan elastisitas harga dari permintaan. Permintaan yang tidak fleksibel memungkinkan harga yang lebih tinggi.
buat perkiraan biaya tetap dan biaya variabel dari proses manufaktur dengasn volume penjualan yang diproyeksikan. Biaya adaptasi produk harus diperhtiungkan.
tetapkan semua biaya yang berhubungan dengan program pemasaran.
pilih harga yang memberikan marjin kontribusi paling tinggi.
c. Proses penetapan harga

Menurut Ricky W. dan Ronald J. Ebert mengemukakan bahwa: “Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu perusahaan dalam penjualan produknya”.
Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil harga biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya oleh bagian pemasaran. Sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi dan lini produk. Bahkan disini manajemen puncak juga menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta memberikan persetujuan atas usulan harga dari manajemen dibawahnya.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

d. Penentuan harga dasar dan laba yang diinginkan
Berbagai pilihan teknik / strategi penentuan harga :

· Stretegi Penentuan Harga Pada Produk Baru
1. Skimming Price
Strategi skimming adalah menetapkan harga awal yang tinggi ketika produk baru diluncurkan dan semakin lama akan terus turun harganya.
Contoh handphone nokia, laptop, komputer, danlain sebagainya.
2. Penetration Price / Harga Penetrasi
Strategi harga penetrasi adalah menentukan harga awal yang rendah serendah
rendahnya ataumurah dengan tujuan untuk penetrasi pasar dengan cepat dan juga
membangun loyalitas merek dari pada konsumen.
Contoh : tarif layanan operator baru three / 3, mie selera rakyat, so klinMB, dan lain
lain.

e. Penetapan harga dasar dalam kondisi yang tidak pasti

FAKTOR INTERNAL PERUSAHAAN

· Tujuan Pemasaran Perusahaan
Faktor utama yang menentukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan sebagainya.

· Strategi Bauran Pemasaran
Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi.

· Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya, seperti out of pocket cost, incremental cost, opportunity cost, controllable cost, dan replacement cost.

· Organisasi
Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus menetapkan harga. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing. Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer lini produk. Dalam pasar industri, para wiraniaga (salespeople) diperkenankan untuk bernegosiasi dengan pelangganya guna menetapkan rentang (range) harga tertentu. Dalam industri di mana penetapan harga merupakan faktor kunci, biasanya perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada departemen pemasaran atau manajemen puncak. Pihak pihak lain yang memiliki pengaruh terhadap penetapan harga adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan, dan akuntan.

FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL

· Sifat Pasar dan permintaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, persaingan oligopoli, atau persaingan monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.

· Pesaingan
Ada beberapa kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan dan ancaman pendatang baru. Untuk itu diperlukan adanya informasi dalam menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi, antara lain jumlah perusahaan dalam industri, ukuran relatif setiap anggota/jumlah konsumen dalam industri, diferensiasi produk, dan kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan.
· Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya
Selain faktor-faktor di atas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (inflasi, resesi, tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).





DAUR HIDUP PRODUK


Tahap Daur Hidup Produk Barang Dan Jasa / Product Life Cycle - Manajemen Produk Dan Harga






Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak orang dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati.



Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti makanan dapat bertahan lebih lama. Contohnya handphone nokia tipe tertentu akan dibatasi jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya. Minuman aqua sudah puluhan tahun memimpin pasar dan masih berada dalam kondisi antara pertumbuhan dengan dewasa.


Langkah / Tahap Dalam Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)


1. Tahap Perkenalan / Introduction


Pada tahap ini produk baru lahir dan belum ada target konsumen yang tahu sehingga dibutuhkan pengenalan produk dengan berbagai cara kepada target pasar dengan berbagai cara.


2. Tahap Pertumbuhan / Growth


Ketika berada pada tahap tumbuh, konsumen mulai mengenal produk yang perusahaan buat dengan jumlah penjualan dan laba yang meningkat pesat dibarengi dengan promosi yang kuat. Akan semakin banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar.


3. Tahap Kedewasaan / Maturity


Di tahap dewasa produk perusahaan mengalami titik jenuh dengan ditandai dengan tidak bertambahnya konsumen yang ada sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu dan jumlah keuntungan yang menurun serta penjualan cenderung akan turun jika tidak dibarengi dengan melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Karena sudah banyak pesaing, para pedagang mulai meninggalkan persaingan dan yang baru tidak akan banyak terlibat karena jumlah konsumen yang tetap dan cenderung turun.


4. Tahap Penurunan / Decline


Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati.


----


Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :


1. Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk hasil maksimal gunakan pasta gigi sepanjang bulu sikat, apa pun makannya minumnya teh botol sosro, memakai sampo setiap hari membuat rambut sehat, dsb.


2. Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti teh tidak hanya untuk ngeteh saja tapi dapat dibuat kreasi menjadi minuman yang lebih kompleks.


3. Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk unilever yang biasanya terus menerus mengganti isi pepsodent beserta kemasannya agar selalu tampil baru dan segar.


4. Mencari target konsumen baru
Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar.


http://organisasi.org/tahap-daur-hidup-produk-barang-dan-jasa-product-life-cycle-manajemen-produk-dan-harga

pengolaan produk baru dan pengembangan produk baru

Pengelolaan produk dan pengembangan produk baru
A. Arti produk bagi konsumen
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan.



B. Konsep tentang barang dan jasa dalam pemasaran
Konsep Produksi
adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi ( internal ) bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian fokus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efisien I biaya ( produksi dan distribusi) agar dapat menjal barang dengan murah kepada konsumen.


Konsep Produk
adalah anggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghendaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan baik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.


Konsep Penjualan
Adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepadda tingkat penjualan ( internal ) bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimum sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian fokus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara penjualan dan kegiatan promosi yang intensif agar mampu mempengaruhi, membujuk ( bahkan mungkin memaksa) Konsumen untuk membeli sehingga penjualan dapat meningkat.



Konsep Pemasaran
adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan ( eksternal ) bahwa konsumen hanya akan bersedia membeli produk- produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Dengan demikian fokus kegiatan perusaan adalah berusaha memenuhi kepuasan pelanggan melalui pemahaman perilakukonsumen yang dijabarkan dalam kegiatan pemasaran yang memadukan kegiatan-kegiatan fungsional lain (misalnya kegiatan produksi keuangan pernalia dan sebagainya).


Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)
adalah anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen dan masyarakatuntuk peningkatan kesejahteraaannya.


Konsep Pasar
adalah anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing perusahaan (pesaing pasar) bahwa produsen perlu mempunyai keunggulan pasar yang bersaing (kompetitif) untuk dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan. Fokus kegiatan perusahaan adalah disampingberusaha memahami perilaku konsumen dan juga berusaha memahami perilaku pesaing untuk dapat mengatasi persaingan.


C. Pendekatan-pendekatan untuk menggolongkan produk
Salah satu strategi untuk menentukan jadwal produksi adalah membuat penggolongan produk. Pada umumnya penggolongan produk dibagi 3, yaitu:
Fast moving

D. Strategi pemasaran produk konsumen dan produk industrial
Lima konsep dasar pengembangan strategi pemasaran
1. Segmentasi pasar
Adapun syarat segmentasi pasar yang efektif :
- Dapat Diukur ( measurability)
- Dapat dimasuki ( accessibility)
- Cukup besar ( substanstiality)
- Dapat dibedakan ( differentiability)
- Dapat ditindak-lanjuti ( actionability )



2. Postioning Pasar
Memilih pola konsentrasi pasar khusus, yang member peluang maksimum untuk mencapai tujuan
- Strategi concentratet Marketing
posisi kuat pada satu segmen
- Strategi Differentiated Marketing
Posisi kuat pada beberapa segmen

3. Strategi Memasuki Pasar
Metode menjangkau segmen pasar sasaran
- Membeli Perusahaan lain yang sudah jalan
- Berkembang sendiri
- Kerjasama dengan perusahaan lain

4. Strategi penentuan waktu
Penentuan waktu yang tepat ( timing) untuk melaksanakan program pemasarannya sangat penting bagi perusahaan,tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.

5. Strategi bauran pemasar
Bagaimana menetapkan bentuk penawaran pada segmen tertentu mencakup :
- Kebijakan Produk
- Kebijakan harga
- Kebijakan distribusi
- Kebijakan promosi



E. Pengertian produk baru
produk baru merupakan barang dan jasa yang pada dasarnya berbeda dari yang telah dipasarkan sebelumnya oleh perusahaan. Pengembangan produk baru (new product development) adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yang berhasil secara komersial.
Produk baru mencakup dari produk baru di dunia (new-to-the-world products) yang menciptakan pasar yang baru, pengembangan minor pada produk, maupun revisi pada produk yang ada (Kotler, 2009). Booz, Allen & Hamilton dalam Kotler (2000) mengidentifikasi bahwa terdapat enam kategori produk baru, yaitu:
(1) produk baru dengan penciptaan pasar yang baru (new to the world products),
(2) produk baru dengan pertama kali memasuki pasar yang sudah ada untuk produk semacam (new product lines),
(3) produk baru hasil modifikasi produk lama (additions to existing product lines),
(4) produk baru untuk menggantikan produk yang ada untuk meningkatkan kinerja dan nilai (improvements and revisions to existing products),
(5) produk yang ada yang ditargetkan untuk pasar baru atau segmen baru (repositionings),
(6) produk baru dengan harga lebih rendah (cost reductions).



F. Pengendalian pengembangan produk
Bauran produk adalah rangkaian semua produk dan unit produk yang ditawarkan suatu penjual tertentu pada pembeli.
Ada empat dimenasi bauran produk untuk mendifinisikan strategi produk perusahaan :
1. Lebar : sampai dimana lini produk utamanya. Dalam hal ini produk perawatan rambut, perawatan kesehatan, minuman ringan dsb.
2. Panjang : sampai dimana kita dapat menghitung panjang rata-rata suatu lini.

PERILAKU KONSUMEN


4. PERILAKU KONSUMEN
Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli,menggunakan, mengevaluasi, dam memperbaiki suatu produk dan jasa mereka.

1. BERBAGAI FAKTOR YANG MEMPERBAIKI KEPUTUSAN BELI
Faktor yang mempengaruhi keputusan beli di antaranya :

Kebudayaan
Kelas sosial
Kelompok referensi kecil
Keluarga
Pengalaman
Kepribadian
Sikap dan kepercayaan
Konsep diri

2. BERBAGAI MACAM SITUASI PEMBELIAN
Situasi pembeli/jumlah dan kompleksitas kegiatan konsumen dalam pembeliannya dapat berbeda-beda. Menurut Howard, pembelian konsumen dapat ditinjau sebagai kegiatan penyelesaian suatu masalah, dan terdapat tiga macam situasi diantaranya :

Perilaku Responsi Rutin
Penyelesain Masalah Terbatas
Penyelesaian Masalah Ekstensif
Struktur

3. STRUKTUR KEPUTUSAN BELI
Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa komponen yaitu keputusan tentang :

Jenis produk
Bentuk produk

Merek

Penjualnya

Jumlah produk
Waktu pembelian, dan
Cara pembayaran

4. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES PEMBELIAN
Tahap-tahap dalam proses pembelian antara lain :

Menganalisa keinginan dan kebutuhan
Menilai sumber-sumber
Menetapkan tujuan pembelian
Mengidentifikasikan alternatif pembelian
Keputusan membeli
Perilaku sesudah pembelian

5. PERILAKU PEMBELI INDUSTRIAL
Pemasar juga harus mempelajari perilaku pembelian industrial, disebabkan organisasi bisnis tidak hanya melakukan penjualan mereka juga membeli bahan baku dalam jumlah yang sangat banyak, suku cadang, instalasi, peralatan tambahan, perlengkapan, dan pelayanan bisnis. Perusahaan yang menjual baja, komputer, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan barang-barang lain kepada organisasi harus memahami kebutuhan, sumber daya, kebijakan dan prosedur pembelian organisasi tersebut. Mereka harus memerhatikan beberapa pertimbangan yang tidak ditemukan dalam pemasaran konsumen.


6. PROSES KEPUTUSAN BELI INDUSTRIAL
Ada beberapa yang berperan dalam pembelian industrial, yaitu diantranya :

Initiator
Influencer
Gate Keeper
Decinder
Buyer, dan
User
Sumber : Amin Widjaja Tunggal, 1996. Kamus Marketing. Jakarta : Rineka Cipta.
Daryanto, Satu Nusa

Senin, 05 Desember 2011

tugas ibd 3

kebudayaan nasional : 
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:“ Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199 ”


kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.

Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.



definisi budaya :
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.[1] Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.[1] Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.



Unsur – Unsur yang melandasi budaya tradisional :

1). Adat istiadat
Masih kita dapat jumpai adat-adat yang masih di pertahankan di daerah-daerah yang masih memegang teguh pendirian atau ajaran nenek moyang mereka masing-masing. Contoh : Yogyakarta-kejawen, badui dalam-berbaul dengan alam, DLL.
2). Kebudayaan yang kental
Susahnya masyarakat yang sudah lama mengikuti budaya yang sudah ditanamkan sejak kecil untuk mengubah dari kebudayaan tradisional ke budaya modern.
3). Bahasa
Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain .



Hasil sintesa dari unsur-unsur kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud atau hasil kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
o Gagasan(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
o Aktivitas(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

o Artefak(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
o Sikap kaum modern terhadap kebudayaan
Kalau kaum ini membaurkan dirinya untuk kebudayaan dengan mengubah satu persatu kebiasaannya dalam kehidupan sehari-harinya dan kalau sudah banyak aktifitas mereka lebih cenderung menghilangan kebudayaan dari masing-masing individualnya. Hal seperti ini yang bisa merusak sebuah negaranya. Tapi tidak semua kaum modern ini menghilangkan kebudayaan milik mereka tetapi ada juga kaum ini memperkenalkan kebudayaan yang mereka miliki ke mancanegara.



Sikap kaum kuno terhadap kebudayaan
Budaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju) atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat disuatu daerah tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional yang masih dipertahankan. Menurut Fischer, kebudayaan – kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa dan kontak antarbangsa. Dari pendapat tersebut dapatlah kita kaitkan dengan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia yang memiliki ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van Volenholen membagi masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat yang oleh Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih mempertahankan pola-pola hidup yang sudah lama disesuaikan dengan penduduk sekitar mereka. Lingkungan geografis yang berbeda ada yang di gunung maupun dataran rendah dan tepi pantai, faktor ilkim dan adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan perkembangan kebudayaan yang beraneka macam.Contoh budaya lokal yang bersifat abstrak misalnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak), Surogalogi (Makasar), Adat Pikukuh (Badui). Budaya lokal yang bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara Kasadha (Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dengan menggelar wayang kulit berlakon “Murwokolo” (Masyarakat Jawa), orang Badui dalam berpakaian putih dan Badui luar berpakaian biru, Bahasa Batak dan lain-lain . Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah Gadang (Sumatera Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa).



  Sikap kaum modern terhadap kebudayaan :

Kalau kaum ini membaurkan dirinya untuk kebudayaan dengan mengubah satu persatu kebiasaannya dalam kehidupan sehari-harinya dan kalau sudah banyak aktifitas mereka lebih cenderung menghilangan kebudayaan dari masing-masing individualnya. Hal seperti ini yang bisa merusak sebuah negaranya. Tapi tidak semua kaum modern ini menghilangkan kebudayaan milik mereka tetapi ada juga kaum ini memperkenalkan kebudayaan yang mereka miliki ke mancanegara.


dampak positif dan negatif budaya asing tradisional

Dampak Positif

a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap

Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.

b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.

c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik

Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.


Dampak Negatif

Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.

a. Pola Hidup Konsumtif

Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.

b. Sikap Individualistik

Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.

c. Gaya Hidup Kebarat-baratan

Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.

d. Kesenjangan Sosial

Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.




TANTANGAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN NASIONALAda beberapa tantangan yang saat ini harus segera kita sikapi bersama secara positip untuk menjaga kebudayaan bangsa sebagai berikut :

1. Seringnya terjadi interaksi negatif antar-budaya/kelompok masyarakat tertentu, konflik antar-suku/etnis, efek negatif globalisasi dan maraknya aksi teror dapat memudarkan jati diri budaya bangsa.
Tantangan ke depan kita adalah memanfaatkan peran media untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai tradisi luhur seperti, cinta tanah air, nilai solidaritas sosial, dan keramahtamahan yang menjadi identitas budaya yang berfungsi sebagai perekat persatuan bangsa dalam segenap aspek kehidupan masyarakat.

2. Keterbatasan sarana dan prasarana kesenian; menurunnya minat masyarakat dalam menonton kegiatan seni-budaya ; terjadinya pembajakan karya seni dan budaya dapat menghambat dan memudarkan potensi budaya lokal.

3. Masih maraknya kasus pencurian benda cagar budaya dan situs; serta tidak terawatnya bangunan bersejarah. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih kurangnya apresiasi, pemahaman, komitmen, dan kesadaran tentang arti pentingnya warisan budaya dengan berbagai kandungan nilai-nilai luhurnya.

Kesimpulan :
bahwa kita harus selalu menjaga dan melestarikan budaya tradisional negara kita agar tetap pada hakikatnya dan tidak pernah hilang dari ingatan kita,serta mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila

Kamis, 01 Desember 2011

dasar pemasaran segmentasi pasar

Apa Itu Segmentasi Pasar
Mendapatkan input mengenai peta kompetisi dan posisi kita di pasar.
Merupakan basis bagi kita untuk mempersiapkan strategi marketing kita selanjutnya.
Faktor kunci mengalahkan pesaing dengan memandang pasar dari sudut unik dan cara yang berbeda.
Cara-cara dalam memandang suatu pasar :
Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan pendidikan.
Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan respon pelanggan terhadap produk.

Lebih lanjut mengenai demografi, psikografi dan pasar relung:
Demografi. Ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Sedangkan demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.
Psikografi. Psikografi adalah menggunakan demografi dalam menentukan perilaku dan selera segmen tertentu suatu populasi. Psikografi mengkaji gaya hidup seperti kemana mereka berlibur, kemana mereka berbelanja, bagaimana mereka membelanjakan uang ekstra, olahraga apa yang mereka tonton, dan masih banyak lagi yang lain. Kalau menurut Hermawan (lagi), psikografi termasuk dalam Dynamic Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle atau kepribadian seperti yang saya sebutkan diatas. Perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon pelanggan terhadap produk.
Pasar relung. Ada segmen kecil dari populasi yang memiliki kesamaan karekteristik, kepentingan, kebiasaan berbelanja dan sebagainya.

Diolah dari berbagai sumber


Kriteria dalam Penentuan Segmentasi Pasar

Pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen homogen yang berbeda dikenal sebagai segmentasi pasar. Segmentasi pasar ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan gabungan pemasaran untuk target pasar yang berbeda, sehingga dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.
Segmentasi pasar sebaiknya memenuhi kriteria berikut ini:
• Dapat diukur (measurable)
• Dapat diakses oleh saluran distribusi
• Memberikan respon yang berbeda terhadap marketing mix
• Bersifat stabil (tidak terlalu cepat berubah)
• Memiliki ukuran yang cukup besar supaya menguntungkan

Pasar dapat dibagi ke dalam berbagai basis, dan pasar industri dibagi secara berbeda dari pasar konsumen, seperti yang digambarkan di bawah ini.

Segmentasi Pasar Konsumen
Segmentasi untuk pasar retail (konsumer) dapat dipetakan menjadi sbb :
• Segmentasi geografis : segmenteasi berdasarkan pada variabel geografis seperti daerah, iklim, kepadatan penduduk, dan laju pertumbuhan penduduk.
• Segmentasi demografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti usia, jenis kelamin, etnis, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan status keluarga.
• Segmentasi psikografis berdasarkan pada variabel-variabel seperti nilai, sikap, dan gaya hidup.
• Segmentasi behavioral berdasarkan pada variabel-variabel seperti laju dan pola penggunaan, sensitivitas harga, kesetiaan akan brand, dan benefit seeker.

Segmentasi Pasar Perusahaan
Sementara untuk pasar perusahaan (business segment), segmentasi dapat dibedakan dalam tipe berikut ini:
• Segmentasi geografis – berdasarkan pada variabel-variable regional seperti konsentrasi pelanggan, laju pertumbuhan industri regional, dan faktor ekonomi makro internasional.
• Jenis pelanggan - berdasarkan pada faktor-faktor seperti ukuran organisasi, industrinya, posisi dalam value chain dan lain-lain.
• Perilaku pembeli – berdasarkan pada faktor-faktor seperti kesetiaan terhadap produk, pola penggunaan, dan ukuran pesanan.
http://rajapresentasi.com/2009/04/kriteria-dalam-penentuan-segmentasi-pasar/

segmentasi pasar, efektivitasnya berbeda-beda. Sebagai contoh, pembeli makanan di restoran dapat dibagi menjadi pelanggan berambut pirang, coklat tua dan hitam. Tetapi warna rambut tidak mempengaruhi pembelian makanan di restoran. Selain itu bila semua pelanggan restoran membeli dalam jumlah yang sama setiap bulan, karena yakin bahwa seluruh makanan di restoran itu sama kualitasnya, dan bersedia membayar dengan harga yang sama, perusahaan tidak akan mendapat manfaat dari segmentasi pasar tersebut.

Untuk bisa memberi manfaat, segmen pasar harus mempunyai karakteristik berikut ini menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.265):
a) Dapat diukur ( measurable )
Sejauh mana ukuran dan daya beli segmen dapat diukur. Variabel segmentasi tertentu sulit diukur, seperti ukuran segmen remaja peminum minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak kepada orang tua.
b) Dapat diakses ( accessable )
Sejauh mana segmen itu dapat diakses dan dilayani secara efektif.
c) Cukup besar ( substantial )
Sejauh mana segmen itu cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani sebagai pasar. Sebuah segmen sebaiknya merupakan kelompok homogen yang secara ekonomi paling layak mendukung program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen itu. Sebagai contoh, area metropolitan besar dapat mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota kecil, restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.
d) Dapat dibedakan ( differentiable)
Sejauh mana segmen-segmen secara konseptual dapat dipisah-pisahkan dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap unsur dan program bauran pemasaran yang berbeda. Jika wanita yang telah menikah dan belum menikah memberikan tanggapan yang sama atas penjualan parfum, berarti diantaranya bukanlah segmen yang terpisah.
e) Dapat dilaksanakan ( actionable )
Sejauh mana program yang efektif dapat didisain untuk menarik melayani segmen – segmen tersebut.

Evaluasi Segmentasi Pasar
Pada saat mengevaluasi pasar, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor (Kotler, Bowen dan Makens, 2002, pp.265-267), yaitu :
1) Ukuran dan pertumbuhan pasar.
Perusahaan akan menganalisa ukuran dan pertumbuhan segmen, kemudian memilih segmen yang memberikan peluang terbaik. Pertama-tama perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisa data terakhir penjualan segmen saat ini, tingkat pertumbuhan, dan laba yang diharapkan dari berbagai segmen. Perusahaan akan menaruh minat pada segmen yang memiliki karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang tepat, namun hal ini bersifat relatif.
2) Daya tarik struktur segmen.
Perusahaan harus meneliti sejumlah faktor struktural utama yang mempengaruhi data tarik segmen dalam jangka panjang. Sebagai contoh, daya tarik segmen berkurang bila segmen itu telah memiliki banyak pesaing yang kuat dan agresif. Keberadaan banyak produk pengganti yang nyata atau yang potensial bisa membatasi harga dan keuntungan yang dapat diambil dari suatu segmen. Kekuatan relatif pembeli juga mempengaruhi daya tarik segmen, jika pembeli dalam sebuah segmen mempunyai kekuatan menawar yang relatif kuat terhadap penjual, maka akan mendesak harga untuk turun, menuntut kualitas dan layanan yang lebih, dan mengadu perusahaan satu dengan yang lain. Semuanya itu terjadi dengan mengorbankan keuntungan yang dapat diperoleh penjual.
3) Tujuan dan sumber daya perusahaan.
Sekalipun sebuah segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat serta secara struktural menarik, perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam hubungannya dengan suatu segmen.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/persyaratan-segmentasi-pasar-yang.html

Penentuan Pasar Sasaran (Targeting)

Menetapkan sasaran adalah mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasikan dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi yang paling besar. Bauran pemasaran kemudian dirancang yang akan memberikan hasil terbaik dalam penjualan, selain itu menciptakan nilai maksimum bagi konsumen.

Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus menelaah tiga faktor :
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen, meliputi data-data mengenai penjualan terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan dan margin laba yang diharapkan untuk berbagai segmen.
b. Kemenarikan struktural segmen, meliputi dampak pesaing yang ada dan potensial, daya relatif pembeli, daya tarik pemasok.
c. Sasaran dan sumber daya perusahaan yaitu berhubungan dengan sasaran jangka panjang perusahaan.
Setelah mengevaluasi berbagai segmen, perusahaan berharap akan menemukan satu atau lebih segmen pasar yang benar-benar bernilai untuk dimasuki. Mereka harus menetapkan segmen-segmen yang mana dan berapa banyak akan dilayani. Ini adalah masalah pemilihan pasar sasaran.
http://jatimmedia.blogspot.com/2008/12/penentuan-pasar-sasaran-targeting.html

Hubungan Penetapan Sasaran Pasar dengan Segmentasi Pasar


Istilah segmentasi pasar dan penentuan sasaran pasar (market targeting) sebenarnya merupakan dua hal yang bebeda. Di depan telah diuraikan bahwa segmentasi pasar itu merupakan kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen. Dalam hal ini, market targeting merupakan keputusan perusahaan mengenai pasar manakah yang akan dilayani.

Sebagai gambaran, misalnya berdasarkan analisis dan ramalan permintaan, perusahaan dapat mengetahui adanya pasar tertentu yang dianggap menarik, yang membuat perusahaan memperluas pangsa pasar. Perusahaan tersebut mensurvei sejumlah konsumen sebagai sampel dari keseluruhan. Dalam survai ini ditanyakan mengenai atribut produk yang ditawarkan, tentang kualitas, harga, kemasan, servis, dan sejenisnya.

Dari hasil survai ini dapat diketahui atribut-atribut mana yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli suatu produk. Misalnya, atribut yang dianggap penting adalah kualitas (X) dan harga (Y). Selanjutnya data hasil survei tersebut dapat di masukkan ke dalam suatu produk space yang merupakan suatu bidang yang berisi titik-titik. Produk space ini dapat digambarkan dalam salah satu dari tiga pola, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 3, yaitu:

1.        Preferensi yang homogen

Ini menunjukkan suatu pasar di mana semua konsumen dapat dikatakan mempunyai preferensi yang sama, baik mengenai harga maupun kualitas. Dengan demikian diperkirakan para konsumen mempunyai kesukaan yang sama terhadap merek yang ada. Oleh karena titik-titik preferensinya terletak di tengah-tengah atau di pusat.

2.        Preferensi yang menyebar

Ini menggambarkan bahwa konsumen mempunyai preferensi yang berbeda-beda tentang apa yang mereka inginkan dari produk tersebut. Kalau di pasar hanya ada satu merek saja tentu preferensinya akan terletak di pusat, disebabkan karena merek tersebut akan menarik sebagian besar konsumen yang ada. Adanya sebuah merek yang teletak di pusat dapat meminimumkan jumlah ketidakpuasan konsumen. Apabila ada merek pesaing maka masing-masing pesaing akan memilih tempatnya sendiri-sendiri secara seimbang dalam product space.

3.        Preferensi yang mengelompok

Selain preferensi yang homogen dan preferensi yang menyebar juga terdapat preferensi yang mengelompok. Kelompok-kelompok yang berupa kumpulan titik-titik yang terdapat dalam produk space disebut segmen pasar natural.



Mengevaluasi Segmen Pasar

Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, sebuah perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik struktur segmen, serta sasaran dan sumber daya perusahaan.

1.        Ukuran dan Pertumbuhan Segmen

Perusahaan akan melakukan evaluasi dengan mengumpulkan data tentang tingkat penjualan saat ini, tingkat pertumbuhan, dan kemampuan perolehan laba yang diharapkan pada setiap segmen. Perusahaan akan tertarik pada segmen yang mempunyai ukuran dan karakteritik pertumbuhan yang tepat.

2.        Daya tarik Strukturan Segmen

Kemenarikan suatu segmen akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti adanya persaingan kuat, adanya produk pengganti yang actual, daya beli yang rendah, dan terdapat pemasok yang kuat. Perusahaan harus meneliti beberapa faktor structural utama yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.

3.        Sasaran dan Sumber Daya Perusahaan

Bila suatu segmen memiliki ukuran dan pertumbuhan yang tepat serta secara struktural menarik, maka perusahaan harus mempertimbangkan sasaran dan sumber daya perusahaan yang dimiliki. Beberapa segmen menarik dapat dengan cepat berubah karena tidak seiring dengan sasaran jangka panjang perusahaan. Walaupun segmen seperti itu mungkin menggoda, tetapi hal ini dapat mengalihkan ran utama.

Bila suatu segmen cocok dengan sasaran perusahaan, perusahaan selanjutnya harus memastikan apakah memiliki keterampilan dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai sukses dalam segmen tadi. Perusahaan sebaiknya hanya memasuki segmen dimana ia bisa memberikan nilai superior dan meraih keunggulan atas pesaing.



Menyeleksi Segmen Pasar

Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Pasar sasaran terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).

1.        Pemasaran Tanpa Pembedaan

Dalam strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan dengan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar. Tawaran itu, lebih difokuskan pada apa yang serupa pada kebutuhan konsumen, bukannya pada apa yang berbeda. Perusahaan merancang suatu produk tunggal dan program pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi masal dan iklan masal, serta berkeinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai produknya. Misalnya, produk coca-cola dengan rasa yang disukai oleh banyak orang tidak memandang kelas sosialnya.

Strategi pemasaran tanpa pembedaan ini akan hemat biaya. Dengan satu jenis karakter produk dan segmen pasar maka akan mengurangi biaya produksi, penyediaan, transportasi, biaya periklanan, dan mengurangi biaya riset pemasaran dan manajemen produk.

Akan tetapi, pemasaran modern menyangsikan strategi ini. Perusahaan yang mengunakan pemasaran tanpa pembedaan umumnya mengembangkan tawaran yang ditujukan pada segmen paling besar dalam pasar. Kalau ada beberapa perusahaan melakukan hal sama maka persaingan sengit akan berlangsung dalam segmen paling besar. Kesulitan muncul ketika harus mengembangkan produk atau merek yang dituntut harus memuaskan semua konsumen. Akhirnya, segmen paling besar mungkin kurang menguntungkan, karena segmen ini akan memicu persaingan sengit. Menyadari hal ini, perusahaan lebih tertarik pada segmen yang lebih kecil.

2.        Pemasaran dengan Pembedaan

Dalam strategi pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan memproduksi barang yeng berbeda untuk masingmasing segmen. Dengan menawarkan variasi produk dan pemasaran, perusahaan ini berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen pasar. Dengan posisi yang lebih kuat pada beberapa segmen akan memperkuat identifikasi seluruh konsumen terhadap produk dan diharapkan konsumen lebih loyal, karena perusahaan menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan segmen.

Pemasaran dengan strategi pembedaan ini menciptakan penjualan yang lebih total ketimbang pemasaran tanpa pembedaan. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan penjualan total, meskipun hal ini juga akan meningkatkan biaya. Strategi pemasaran ini meningkatkan biaya riset pengembangan beberapa produk baru, peningkatan biaya proses produksi, dan sarana prasana yang lebih banyak. Demikian juga, mengembangkan rencana pemasaran terpisah untuk segmen terpisah membutuhkan peningkatan biaya riset pemasaran, peramalan, analisis penjualan, rencana promosi dan saluran manajemen ekstra.

Dengan alasan di atas, banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini, yakni mengembangkan beragam produk dan beragam strategi pemasaran. Sebagai misal, perusahaan Coca–Cola yang juga memproduksi Fanta, Sprite, bahkan Lemon Tea. Biaya-biaya tersebut antara lain, berupa biaya riset dan pengembangan produk baru, biaya modifikasi produk, biaya proses produksi, biaya penyimpanan, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya-biaya yang lainnya.

3.        Pemasaran Terkonsentrasi

Pemasaran barang dengan memusatkan pada beberapa pembeli saja (concentrated marketing). Dalam strategi ini, perusahaan hanya mengkonsentrasikan pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan yang tidak bisa melayani banyak kelompok pembeli, sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling menguntungkan, misalnya mobil Marcedes Benz hanya dipasarkan kepada kelompok orang-orang kaya yang berselera tinggi.

Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali bagi perusahaan kecil untuk mendapatkan pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih besar. Lewat strategi pemasaran ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang kuat dalam segmen yang dilayani karena pengetahuan yang lebih banyak tentang kebutuhan segmen. Perusahaan banyak juga menikmati banyak penghematan operasional karena spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi. Namun, pada waktu sama pemasaran terkonsentrasi juga mengandung resiko yang lebih besar dari normal. Segmen tertentu bisa berubah seketika, atau perusahaan besar memasuki segmen yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan memilih memasuki beberapa segmen pasar.

dasar pemasaran 2

TUGAS-TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN

Tugas menejer pemasaran yaitu bagaimana proses manajemen dijalankan untuk
mengubah surnber-sumber ekonomi menjadi produk yang dapat memenuhi kebutuhan
manusia dan kebutuhan pasar .Tugas
manajer pemasaran dimulai jauh sebelum produk dihasilkan dan tidak akan berhenti
sampai produk terjual, tugas tersebut seperti ;
- mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
- mengembangkan konsep produk
- menguji berlakunya konsep produk
_ membuat design produk
- mengembangkan pembukusan dan merk
- menetapkan harga
- mengatur distribusi
- menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif
- memeriksa penjualan
- memperhatikan kepuasan konsumen
- memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_pemasaran/bab3_proses_manajemen_pemasaran.pdf.


Proses Manajemen


Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan semua sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran organisasi.
Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi

Manajer dibagi dalam beberapa tingkatan :
1.    Manajer puncak (top manager)
Eksekutif puncak yang jumlahnya sedikit dan bertanggung jawab atas keseluruhan kinerja perusahaan besar. Jabatan meliputi president, vice president, Chief Excecutive Officer (CEO), dan Chief Financial Officer (CFO).
2. Manajer menengah (middle manager)
Manajer yang mengimplementasikan strategi, kebijakan, dan keputusan yang diambil oleh manajer puncak. Jabatan seperti manajer pabrik, manajer operasi, dan manajer divisi.
3. Manajer lini pertama (first-line manager)
Manajer yang bekerja dengan menyedia karyawan yang melapor kepada mereka. Jabatan seperti manajer kantor dan pimpinan kelompok.
Bidang – Bidang Manajemen (Tipe Keahlian Manajerial):
1. Manajer SDM
Ialah bagian Merekrut dan melatih karyawan, menilai kinerja, dana menetapkan kompensasi.
2. Manajer Operasi
Ialah bagian Bertanggung jawab atas produksi, inventori, dan kendali mutu.
3. Manajer Pemasaran
Ialah Bertanggung jawab untuk menyerahkan produk dari produsen ke konsumen
4. Manajer Informasi
Ialah Merancang dan mengimplementasikan sistem untuk mengumpulkan, mengorganisasi, dan mendistribusikan informasi.
5. Manajer Finansial
Ialah Mengawasi fungsi akuntansi dan sumber daya keuangan
Proses manajemen dalam suatu perusahaan / organisasi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :
1. Perencanaan
Menetapkan apa yang harus dilakukan perusahaan dan cara terbaik melakukannya.
Sasaran Jangka Pendek (<1 tahun)
Sasaran Jangka Menegah (1-5 tahun)
Sasaran Jangka Panjang (5 tahun)
2.   Pengorganisasian
Proses menata sumber daya dan kegiatan menjadi struktur yang logis.
3.   Pengarahan
Seorang manajer memandu dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan
4. Pengawasan
Proses memantau kinerja perusahaan untuk menjamin perusahaan mencapai sasarannya

STRATEGI PEMASARAN

Strategi, adalah suatu rencana yang diutarnakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Strategi pemaaran memerlukan keputusan-keputusan dari manajemen tentang
elemen-elemen dari marketing mix perusahaan Strategi bersifat lebih permanen.
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi
Dalam merencanakan kegiatan pemasaran manajer pemasaran dihadapkan pada
pertanyaan-pertanyaan berikut :
Apakah perusahaan harus memusatkan perhatiannya pada jenis-jenis pembeli tertentu
saja ?
Apakah yang diinginkan oleh pembeli untuk memuaskan kebutuhanya ?
Bagaimanakah manajemen akan mengkoordinasikan marketing mixnya ?
Apakah perusahaan perlu menghidari persaingan ?
Marketing mix seperti apakah yang terbaik bagi perusahaan ?
Dalam cara seperti apakah penyedia mempengaruhi usaha-usaha pemasaran dari
produsen?
Bagaimanakah faktor-faktor pendapatan dan ketenagakerjaan mempengaruhi usaha
perusahaan untuk menjual produknya?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut sangat tergantung pada strategi pemasaran
yang akan dilaksanakan oleh perusahaan. Strategi pemasaran dari setiap perusahaan
merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan, dengan menggunakan tiga
macam keputusan, yaitu :
- konsumen, manakah yang akan dituju ?
- kepuasan,seperti apa yang diinginkan oleh konsumen tersebut?
- marketing mix, seperti apakah yang dipakai untuk memberikan kepuasan kepada
konsumen tersebut ?
Strategi tersebut merupakan rencana jangka panjang yang digunakan sebagai
pedoman bagi kegiatan-kegiatan personalia pemasaran
Elemen-elemen strategi pemasaran
Dengan riset pemasaran, manajer berusaha untuk menentukan konsumen yang akan
dituju. Kemudian manajer mengindentiļ¬kasikan keinginan konsumen, agar dapat menentukan
kombinasi marketing mix yang paling efektif. Dan dalam hal ini perlu memperhatikan berbagai
macam faktor lingkungan dan kekuatan serta kelemahan organisasi. Strategi pemasaran yang
berhasil ditentukan oleh variabel marketing mixnya. Jadi perusahaan dapat mengembangkan
strategi produk, harga, distribusi dan promosi atau mengkombinasikan variabel-variabel tersebut
dalam suatu rencana strategis yang menyeluruh.
Dalam strategi penetrasi pasar, perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pasar yang
ada dengan produk yang ada Salah satu cara yang efektif, yaitu dengan menawarkan harga
lebih rendah secara terus-menerus, atau menggimakan program periklanan khusus. Pasar
yang ada juga dapat dimasuki dengan cara me-refonnulasikan produk-produk yang ada su-
paya kondisinya lebih baik

Strategi penggantian mencoba untuk meningkatkan penjualan dengan menawarkan
produk-produk baru yang mempunyai karakteristik lebih baik kepada pembeli. Sedangkan
perluasan produk line diterapkan rmtuk menguasai saluran distribusi dengan menawarkan
pilihan yang lebih banyak kepada konsumen.
Strategi pengembangan pasar berkaitan dengan peningkatan penjualan di pasar yang
baru, 'yaitu dengan mendapatkan pembeli bani untuk produk yang ada. Strategi perluasan
pasar dilakukan dengan mengubah produk yang ada untuk menarik pembeli bani. Dan Strategi
diferensiasi produk benrsaha mencapai pembeli baru dengan memperluas golongan barangnya.
Strategi diversiļ¬kasi benrsaha memauksi kelompok pembeli baru dengan menghantam jalur
bisnis yang baru lebih dulu.

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
strategi merupakan cara umum yang akan ditempuh untuk mencapai arah tujuan tersebut
Ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran, yaitu : Segmentasi pasar,
penentuan posisi pasar ( market positioning), strategi memasuki pasar (market entry
strategy), strategi marketing mix dan strategi penentuan waktu (timing strategy).
Segmentasi pasar merupakan dasar untuk mengetahui bahwa setiap pasar terdiri atas
beberapa segmen yang berbeda-beda, misal kebutuhan yang berbeda, pola pembelian
yang berbeda atau tanggapan yang berbeda terhadap berbagai macarn penawaran. Setiap
segrnen pasar mencenninkan kesempatan yang berbeda-beda, sehingga perusahaan tidak
dapat mencapai pasar dengan memuaskan semua pembeli.
Konsep yang kedua sebagai dasar dari strategi pemasaran adalah penentuan posisi
pasar (market positioning). Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus
yang dapat memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan, setelah
memperoleh posisi tertentu di pasar. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan
sasaran pasarnya. Segrnen pasar dianggap sangat menarik bila cukup besar, cukup potensial
untuk berkembang, tidak dikuasai oleh pesaing yang ada dan masih membutuhkan sesuatu
yang dapat dipenuhi oleh perusahaan. Untuk mencapai posisi yang kuat perusahaan
harus dapat memasuki segmen pasar yang menghasilkan penjualan serta tingkat laba
yang paling besar. Dalam penentuan posisi pasar terdapat dua macam strategi, yaitu :
konsentrasi segmen tunggal, merupakan strategi yang dapat ditempuh perusahaan
jika ingin mempunyai posisi yang kuat pada satu segmen saja.
konsentrasi segmen ganda, menipakan strategi dimana perusahaan menginginkan
posisi yang kuat dalam beberapa segmen. Pencapaian segmen pasar yang satu
dilakukan bersama-sama dengan pencapaian segmen pasar yang lainnya.
Pemilihan kedua strategi konsentrasi ini sangat menentukan produk yang akan dibuat.
calon pembeli yang akan dilayani dan pesaing yang akan dihadapi oleh perusahaan.
Konsep ketiga yang mendasari strategi pemasaran adalah menentukan bagaimana
memasuki segmen pasar yang dituju. Ada tiga cara untuk memasuki segmen pasar yang
dituju, yaitu I
- membeli perusahaan lain, merupakan cara yang paling mudah dan cepat untuk
. memasuki pasar, karena perusahaan yang dibeli sudah mempunyai pasar tertentu.
Sehingga dapat menghindari proses pengujian yang mahal dan waktu yang lama
- berkembang sendiri, perusahaan menganggap bahwa posisi yang kuat hanya dapat
dicapai dengan menjalankan riset dan pengembangan sendiri.
- kerjasama dengan perusahaan lain, sehingga resiko ditanggung bersama, dapat saling
melengkapi atau menutup kekurangan yang ada.
Konsep pengembangan strategi pemasaran yang keempat adalah menetapkan bentuk
penawaran pada segmen pasar tertentu, yaitu dengan marketing mix. Marketing mix,
adalah kombinasi variabel produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi
yang me-rupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan. Jadi perusahaan tidak hanya
sekedar memilih koriibinansi yang terbaik saja, tetapi juga harus mengkoordinasikan
variabel-variabel marketing mix untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_pemasaran/bab3_proses_manajemen_pemasaran.pdf.